Apa yang akan Anda cari?

Minggu, 22 Mei 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Harapan

Pengertian Harapan

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada waktunya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara ber doa atau berusaha.

Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan “berpikir positif” yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal “pikiran negatif” atau “berpikir pesimis”. Kalimat lain “harapan palsu” adalah kondisi di mana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.

Persamaan harapan dan cita-cita

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.

Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Contoh Harapan

Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, dan tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seseorang yang mempunyai harapan yang terlalu berlebihan pasti akan menjadi bahan tertawaan banyak orang. Contoh lainnya, misal Rafiq berharap mendapatkan nilai A dalam ujian di setiap mata kuliahnya. Padahal ia tidak pernah hadir dalam kelas, tidak ada usahanya dan ia menghadapi ujian dengan santai. Jadi bagaimana Rafiq akan mendapatkan nilai A? Mungkin ia juga tidak akan lulus.

Sebab manusia mempunyai harapan karena manusia adalah makhluk sosial. Setiap manusia harus dapat berinteraksi dengan orang lain baik keluarga maupun masyarakat disekitarnya. Ada dua hal yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya, diantaranya:

1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat dan pembawaan alamiah yang sudah terjelma di dalam diri manusia. Dorongan kodrat membuat manusia mempunyai harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Di dalam diri setiap manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia pasti mempunyai banyak hal dalam kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup ini pada dasarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut manusia harus bekerja sama dengan manusia lain, karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berfikirnya. Menurut Abraham Maslow harapan manusia atau kebutuhan manusia dikategorikan dalam 5 hal, yaitu:
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
4. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization)

Pengertian Doa

Dalam Alkitab doa adalah kebaktian mencakup segala sikap roh manusia dalam pendekatannya kepada Allah. Orang Kristen berbakti kepada Allah jika ia memuja, mengakui, memuji dan mengajukan permohonan kepada-Nya dalam doa. Doa sebagai perbuatan tertinggi yg dapat dilakukan oleh roh manusia, dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakarsa ilahi. Seseorang berdoa karena Allah telah menyentuh rohnya. Dalam Alkitab doa bukanlah suatu 'tanggapan wajar dari manusia', karena 'apa yg dilahirkan dari daging adalah daging' (Yoh 4:24). Sebagai akibatnya, Tuhan tidak 'mengindahkan' setiap doa (Yes 1:15; 29:13). Ajaran Alkitab mengenai doa menekankan sifat Allah, perlunya seseorang berada dalam hubungan penyelamatan atau dalam hubungan perjanjian dengan Dia, lalu secara penuh masuk ke dalam segala hak istimewa dan kewajiban dari hubungan dengan Allah.

Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya yang artinya mengakui atau meyakini akan adanya kebenaran. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Di dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang diberitahukan oleh Tuhan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada umat manusia. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan. Dalam hal beragama setiap orang wajib menghormati kepercayaan orang lain.

Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri ada 3 teori kepercayaan atau kebenaran, yaitu sebagai berikut:

1. Teori Koherensi atau Konsistensi

Yaitu suatu pernyataan yang dianggap benar apabila pernyataan itu konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya, setiap manusia akan mati.


2. Teori Korespondensi


Yaitu suatu pernyataan benar apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contohnya, Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia

3. Teori Pragmatis

Yaitu suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya

Kepercayaan dapat dibedakan atas:

1. Kepercayaan kepada diri sendiri

Kepercayaan kepada diri sendiri itu ada pada setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri dapat berupa menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

2. Kepercayaan kepada orang lain

Kepercayaan pada orang lain sudah pasti percaya terhadap kata hatinya atau perbuatan yang dilakukan sesuai dengan kata hatinya atau terhadap kebenaran. Misalnya seseorang yang sudah berjanji sesuatu harus memenuhi atau melakukannya meskipun janji itu tidak terdengar atau diketahui orang lain. Kepercayaan kepada orang lain bisa terhadap orang tua, saudara, atau siapa saja.

3. Kepercayaan kepada pemerintah

Menurut Prof. Ir. Poedjawiyatna negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia. Tuhan adalah pemilik kedaulatan yang sejati karena semuanya adalah ciptaan Tuhan. Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, kewibawaan pun milik rakyat. Karena itu wajarlah jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara atau pemerintah yang memimpin.

4. Kepercayaan kepada Tuhan

Kepercayan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu sangat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan ini juga penting karena merupakan tali kuat yang menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya jika umatnya tidak percaya kepada-Nya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari-Nya, manusia harus percaya kepada Tuhannya.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantaranya:
1. Meningkatkan ketaqwaan dengan cara meningkatkan ibadah
2. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
3. Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan cara saling menolong
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki dan sebagainya.

Daftar Pustaka

Tugas Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Kegelisahan


Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan sehari-sehari, kegelisahan dan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan, masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang dinginkan tidak tercapai.

Sebab sebab orang gelisah

Selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. Kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Sedangkan kita dapat mengetahui tanda-tanda bahwa seseorang mengalami ketegangan adalah dari tingkah lakunya.

Sigmon Freud seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kecemasan neoritik dan kecemasan moril. Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-hal yang material.

Kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya

Jika kesulitan ekonomi dijadikan alasan sebagai penyebab utama, tentu masih banyak saudara kita yang lebih parah ekonominya dari kita. Tapi sebagian mereka masih bisa tersenyum, dan nyenyak tidur hanya dengan beralaskan tikar di bawah jembatan dan di pinggir jalan. Mengapa kita harus gelisah?

Jika kekhawatiran hilangnya harta, jabatan atau popularitas menjadi penyebab kegeliasahan. Bukankah semua ini memang tidak kekal, semuanya bersifat sementara. Padahal masih lebih banyak saudara-saudara kita yang hidup serba pas-pasan, tidak punya jabatan, apalagi popularitas. Justru mereka sering dihina. Tapi anehnya, sebagian mereka masih bisa tersenyum dan nyenyak tidur di dalam rumah kontrakan yang sempit dan pengap.

Jika pasangan hidup ideal yang menjadi penghalang kebahagiaan rumah tangga, tentu kita saksikan banyak saudara-saudara kita tanpa pasangan yang “ideal”, tapi mereka bisa menikmati kebahagiaan dalam rumah tangga. Mengapa kita harus gelisah hanya karena belum mendapatkan pasangan yang “ideal” dalam pikiran dan khayalan kita.

Kehilangan pasangan sering menjadi sebab kegelisahan bahkan banyak menimpa kehidupan manusia, terutama kalangan istri. Semakin banyak berkat dan harta yang diraihnya semakin besar kegelisan yang akan menimpanya. Mengapa? Memang tidak sedikit terjadi melimpahnya harta membuka peluang yang luas hilangnya kesetiaan pasangan suami-isteri.

Mungkin fenomena ini yang sering mendatangkan kegelisahan. Bahkan tidak jarang sebagian isteri tak sanggup memejamkan matanya di larut malam karena sang suami belum pulang. Pikirannya terbang melayang ke alam yang negatif penuh curiga. Mengapa ini terjadi? Padahal sebelumnya mengharapkan datangnya limpahan harta. Setelah harta melimpah justru kegelisahan pun juga datang.
Pada dasarnya semua manusia mendambakan kebahagiaan, dan tidak menginginkan kegelisahan. Kebahagiaan itu satu, dan kegelisahan juga satu. Bisa diraih oleh setiap manusia yang kaya atau yang miskin, yang punya jabatan atau yang jelata, yang ternama atau yang tak dikenal, berpasangan atau yang belum, yang sehat atau sedang sakit, yang berkarier atau yang belum. Sebaliknya kegelisahan juga bisa datang pada setiap manusia dari semua lapisan dan tingkatan.

1. Kecemasan tentang kenyataan ( objektif )

Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi terkaget karenanya.

2. Kecemasan Neoritis

Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan.

3. Kecemasan moril

Kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, rasa kurang (ketidakpuasan), cinta. Rasa iri, benci, dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri, benci, dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.

Penyebab kegelisahan adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.

Cara mengatasi kegelisahan :

Mengatasi kegelisahan ini pertama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang ini kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Kesepian

Kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian adalah pengalaman subjektif. Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial-suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial.

Contoh-contoh orang yang sedang kesepian :

1. Setelah anaknya menikah dan tidak tinggal lagi bersama orangtuanya, maka sang ibu dan ayahnya sangat merasa kesepian.

2. Para pedagang mengeluh karena sedang resesi ekonomi, pembeli kurang sekali dan pasar tampak sepi.

3. Karena suatu keluarga disatu dusun kurang bergaul dengan para tetangganya, turun hujan lebat saat resepsi perkawinan anaknya maka tampak sepi.

Sebab-sebab terjadinya kesepian

Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.

Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang betharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

Berikut ini macam-macam timbulnya kesepian yaitu :
· Rasa percaya diri yang rendah
· Perasaan ditolak
· Kosep diri negatif
· Ketidak mampuan menjalin hubungan dengan orang lain.
· Kepribadian introvert

Contoh seseorang yang sedang kesepian yaitu :

Biasanya contoh ini banyak dialami oleh semua orang, ketika seorang berada ditempat keramain misalnya di tempat rekreasi yang terdapat orang-orang bercanda ria, lincahnya anak-anak kecil dengan lucunya namun orang tersebut merasa sepi karena dia hanya bisa membayangkan dan berharap ada seseorang yang special disampingnya. Kuatnya perasaan dia tehadap seseorang yang tidak ada disampingnya membuat dia merasa sepi di tempat yang seramai itu.

Macam Penyebab Terjadinya Kesepian
1. Frustasi
2. Sedang terjadi masalah
3. Pikiran yang sedang kalut


Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

Macam-Macam Penyebab terjadinya ketidakpastian

1. Obsesi

Merupakan neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus. Biasanya hal-hal yang tidak menyenangkan.

2. Phobia

Ialah rasa ketakutan yang tidak dikehendaki, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3. Kompulasi

Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.

4. Hysteria

Ialah neurosa yang disebabkn oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.

5. Delusi


Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu kenyataan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. 

Delusi ada 3 macam yaitu :

– Delusi persekusi : mengaggap keadaan sekitarnya jelek.
– Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
– Delusi melancholis : menganggap dirinya bersalah, hina, dan dosa.

6. Halusinasi

Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera dengan sugesti dari orang dapat juga berhalusinasi, yang umumnya halusinasi buatan.

7. Keadaan emosi

Dalam keadaan tertentu seseorang berpengaruh oleh emosinya. Ini Nampak pada keseluruhan pribadinya.

Contoh Ketidakpastian

Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. Lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.

Usaha-usaha mengatasi ketidakpastian

Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada mental Si Penderita. Andai kata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik untuk penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog. Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan denganorang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.

Usaha dalam mengatasi ketidakpastian adalah :

1. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental penderita. Seandainya penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.

2. Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan.

3. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.

4.Orang yang bersikap sombong atau angkuh, bila mengalami musibah baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andai kata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan adalah masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.


Daftar Pustaka


Tugas Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Tanggung Jawab

(Gambar anggota Kopassus sedang menembak dengan senjata Pindad SS-2. Sumber : https://indomiliter.files.wordpress.com/2015/02/798191_20131107120537.jpg)

Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri. Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:
1. a) Kewajiban terbatas
2. b) Kewajiban tidak terbatas

Macam-Macam Tanggung Jawab

Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.

2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.

4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara

Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.

5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan

Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Tuhan, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang daripada-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggung jawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggung jawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap sesama, tanggung jawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggung jawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.

(Gambar seorang anggota TNI sedang mengajar di daerah. Sumber : https://korem172.files.wordpress.com/2010/05/mengajar-1.jpg)


Contoh Pengabdian


Saya mengambil contoh Tentara. Pengabdian TNI untuk masyarakat adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. 

Contoh pengabdian Tentara Nasional Indonesia dilakukan dengan cara:


a. operasi militer untuk perang;

b. operasi militer selain perang, yaitu untuk:
1. Mengatasi gerakan separatis bersenjata
2. Mengatasi pemberontakan bersenjata
3. Mengatasi aksi terorisme
4. Mengamankan wilayah perbatasan
5. Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis
6. Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri
7. Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya
8. Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta
9. Membantu tugas pemerintahan di daerah
10. Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang
11. Membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia
12. Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan
13. Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue)
14. Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

Daftar Pustaka